MAKARIZO Fuzione 2015/2016 Hair Trend

• Shinglelish, perpaduan dari Shingle English Rose. Flapper Shingle dipopulerkan pada era 1920an, ciri potongan rambut Bob dipadukan dengan kecantikan English Rose.
• Ceddona, perpaduan ala perempuan Eropa dengan gaya Madonna yang sedang trend saat pada masa itu

• (aku lupa namanya) Yang kiri terinspirasi dengan gaya Valkyrie yang adalah seorang dewi dalam mitologi Nordik. Yang kanan terinspirasi dari gaya rambut Mohawk dan burung Phoenix.

• Afroque, adalah perpaduan dari Afrika dan periode Baroque. Afroque mengubah tatanan rambut lurus nan halus menjadi kelopak - kelopak pita besar dengen kompleksitas turban Afrika yang menjulang di datas kepala seperti tatanan rambut bouffant zaman Baroque, menawarkan sebuah tampilan Haute Couture yang chic dan elegan.

• Navie, diambil dari nama suku asli Amerika yang terbesar, yaitu Navajo dan juga gaya khas tahun 1970an, Hippie. Menampilkan ombre dengan akar rambut berwarna gelap uang semakin ke ujung semakin terang untuk menyesuaikan gaya seru Hippie tahun, tidak lupa ikat kepala yang dibuat dari sebagian rambut yang dikepang.

• Imotease, terinspirasi dari pakaian suku Eskimo dengan baju yang tebal dan terbuat dari bulu - bulu binatang, lengkap dengan stocking.

• Pinka, perpaduan yana Punk dengan kecantikan wanita suku Inca dengan model topinya yang unik dan pakaiannya yang beraneka warna. 

• Bracazilly adalah perpaduan Brazilian Carnavale dengan era 1950an yang tampak "hidup" dalam Rock and Roll. Brazilian Carnavale penuh dengan atribut meriah seperti kostum yang berhiaskan bulu - bulu, atribut ini dikombinasikan dengan gaya Rockabilly yang  trendi.

• Harabuki menyatukan gaya Harajuku dari Jepang dengan elegansi Kabuki, teater tradisional Jepang. Keduanya memiliki keindahan yang unik namun saling berlawanan. Dengan menyatukan kecantikan abadi rambut hitam panjang pada Kabuki dan warna - warna menyala serta potongan asimetris yang melambangkan gaya Harajuku yang eksentrik, lahirlah tampilan Pret-a-Poter HARABUKI.

• Wushi-Mo, adalah singkatan dari Wushi yang merupakan bahasa Cina dari Barongsai dan Mo yang diambil dari kata "Modern". Terinspirasi dari keberanian sang singa dan kesan modernitas yang klasik dari arsitektur China, dibuatlah Wushi-Mo. Setengah bagian rambut atas diwarnai merah, termasuk juga poni yang dipotong pendek dan diwarnai dalam shade yang berbeda. Sedangkan rambut yang tersisa diwarnai coklat dengan sentuhan warna merah pada bagian dalam.

• Tibed'Or, adalah singkatan dari Tibet dan D'or (dalam bahasa Perancis berarti emas) yang merupakan perpaduan antara gaya rambut masyarakat Tibet dengan era Elizabethan atau disebut juga dengan era keemasan. Pertemuan kedua budaya tersebut menghasilkan komposisi yang menarik, yaitu tampilan Haute Couture Tibet'Or dengan rambut panjang yang seluruhnya dikepang dan dibentuk menjadi sanggul modern, sedangkan sisanya ditata menyerupai ruffs (kerah putih) yang digunakan sang ratu.

• Rotwist, adalah perpaduan dari hiasan kepala penduduk Rote, Indonesia dan tatanan rambut glamor dengan twist di atas kepala yang trend pada tahun 1940an. Topi pulau Rote yang terkenal Ti'i Langga disatukan dengan twist, mengkombinasikan pesona timur dan barat.

• Ini aku lupa namanya apa, tapi mirip dengan Harabuki tadi, yang mengkombinasikan rambut yang direbonding dengan pewarnaan asimetris khas gaya Harajuku.

• Gothiva, adalah inspirasi dari gaya gothic yang serba hitam dengan paes dan sanggul tradisional Jawa. Ornamen rambut dan kebayanya sangat menunjukkan budaya Jawa.