Perayaan Natal 2015 bersama Kementerian Pariwisata

Beberapa waktu yang lalu Kementerian Pariwisata mengundang blogger yang beragama Kristen dan Katolik untuk ikut merayakan sukacita Natal bersama keluarga Kementerian Pariwisata. Acara tersebut diadakan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta.

Tema yang diusung pada tahun ini adalah "HIDUP BERSAMA SEBAGAI KELUARGA ALLAH", dimana hendaknya kita sebagai anak - anak Allah di dalam keluarga bisa hidup rukun, damai, penuh kasih sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus Kristus. Dan hendaknya kita sebagai keluarga selalu mengandalkan Tuhan di dalam perjalanan kehidupan kita.

Balairung Soesilo Soedarman didekor sedemikian rupa, sehingga terasa suasana Natal didalamnya. Tamu - tamu kemudian dipersilahkan untuk duduk di tempat yang telah disediakan. Sofa - sofa pada bagian depan diperuntukkan kepada Pendeta, Pastor, Pejabat - pejabat Kementerian Pariwisata, dan juga untuk Bapak dan Ibu Menteri.

Ibadah dibuka dengan puji - pujian, lalu Romo Joachim Kimi Ndelo, CSsR membuka ibadah dengan doa. Dilanjutkan Litani Natal dari Mazmur 150 : 1 - 6, yang isinya :

Kemudian dilanjutkan dengan Khotbah oleh Pdt. DR. Alfred Anggui, M. Th. Pdt. Alfred mengingatkan kita untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita. Jangan mudah putus asa. Kadang kalau Tuhan belum menjawab doa kita, kita cenderung mulai  malas beribadah, malas berdoa, kecewa, dll. Hal tersebut tentunya membuat kita menjadi jauh dari Tuhan dan hidup dalam kekhawatiran.

Doa itu besar kuasanya bagi orang yang percaya kepadaNya, Tuhan sudah persiapkan jalan keluar untuk setiap permasalahan di hidup kita. Kadang kita lupa untuk menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan, lalu mengandalkan kemampuan kita sebagai manusia.

Kehidupan ini makin berat, kita mungkin sudah depresi memikirkan bagaimana kehidupan kita akan berlangsung di tahun - tahun berikutnya, melihat segala cobaan yang terjadi sekarang. Ketahuilah kalau mujizat Tuhan itu masih ada. Kadang hal yang kita anggap tidak mungkin dan tidak pernah kita pikirkan sebelumnya adalah jalan keluar yang terbaik yang sudah disediakan Tuhan untuk kita.

Menyerahkan kehidupan kita di dalam tangan Tuhan, menyerahkan keluarga kita di dalam penyertaan Tuhan. Hidup sesuai ajaran Tuhan, percaya kalau semua indah pada waktunya. Amen.

Lalu dilanjutkan dengan penyalaan lilin Natal sembari menyanyikan lagu "Malam Kudus", ini adalah sebuah tradisi turun temurun untuk memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Lalu dilanjutkan dengan pesan Natal yang disampaikan oleh Romo Joachim Kimi Ndelo, CSsR.

Selanjutnya ada persembahan puji - pujian dari adik - adik kita dari Yayasan Elsafan. Yayasan ini didirikan oleh Bapak Ritson Manyonyo, Sth untuk anak - anak tuna netra, baik dari lahir maupun karena penyakit. Bapak Ritson sendiri adalah penyandang tuna netra, beliau mengalami sakit glukoma pada usia remaja yang menyebabkannya menderita kebutaan permanen.

Anak - anak di Yayasan Elsafan dididik untuk berani tampil di depan umum dan mengembangkan bakat mereka masing - masing. Salah satu dari adik - adik diatas ini mampu memainkan 13 alat musik seperti, gitar, keyboard, sexophone, dll.

Sambil menunggu kedatangan Bapak dan Ibu Menteri, undangan dipersilahkan menikmati coffee break, dan diselingi dengan pengundian door prize. Ada 46 door prize yang disediakan, berupa peralatan rumah tangga juga barang elektronik lain seperti TV.

Emang rejeki ngga akan kemana ya, yang dapat door prizenya ada adik - adik dari Yayasan Elsafan, ada petugas keamanan, ada bapak petugas kebersihan, sampai ke undangan dari Kementerian Kelautan yang juga menjadi tamu undangan.