SMESCO Digipreneur Day "How I Take Pictures"
Kalau kita mau menjadi seorang itu ngga bisa main - main, semakin dalam masuk ke dunia blogging semakin banyak hal yang harus dipelajari. Kalau misalnya kita ngga upgrade kemampuan kita, ya nanti jadinya gitu - gitu aja. Dan hal itulah yang menjadi concern SMESCO kali ini
Pada rangkaian acara SMESCO Digipreneur Day kali ini mengundang dua orang narasumber dalam bidang fotografi. Kedua narasumber ini adalah "orang - orang lama" di dunia fotografi, mereka orang yang memahami dan berpengalaman. Dan mereka punya kerinduan juga untuk berbagi ilmu dan langsung praktek supaya pemahaman kita ngga hanya base on theory aja, tapi "terjun langsung" untuk mencoba dan belajar dari kesalahan.
Para pelaku UKM yang tergabung dalam SMESCO, mereka menjual produk mereka ke masyarakat dengan menampilkannya di Galeri UKM SMESCO dan juga di sosial media atau website. Gambar yang ditampilkan harus menarik perhatian masyarakat agar apa yang mereka jual bisa menggugah selera masyarakat dan kemudian membelinya.
Hal itu tentunya dibutuhka oleh seorang blogger. Blogger harus mengemas dengan baik semua image yang ada di blog dan juga sosial medianya agar menarik untuk pembaca, brand, dll. Kalau pelaku UKM memiliki SMESCO sebagai etalasenya, maka blogger harus pintar memanfaatkan blog dan sosial media sebagai "etalase".
Perkembangan fotografi sekarang ini begitu cepat, semua serba mudah dan semua orang merasa bisa menjadi seorang fotografer hanya karena mereka punya kamera, smartphone, dll yang mendukung. Tapi ternyata belajar fotografi yang semudah itu loh, banyak hal - hal yang harus kita perhatikan untuk menghasilkan foto yang baik.
Persaingan kita di dunia maya ini sangat ketat, jadi kita harus memiliki ciri dan standart yang baik untuk blog atau sosial media kita. Jangan dikit - dikit meniru yang sudah ada, tapi ayo gali lagi kemampuan yang kita miliki supaya kita bisa berbeda dengan yang lain.
Untuk apa sih kita motret ?
- Membuat dokumentasi
- Mengirim berita (jurnalis)
- Bercerita (perjalanan, dll)
- Promosi
Untuk apa sih kita berpromosi ?
Memperkenalkan diri
Menjadi blogger juga butuh mempromosikan diri agar brand, agency, dll mengenal dan kemudian kita dan mengajak kita bekerjasama. Perkenalkan diri kita kepada orang banyak dan katakan lewat promosi itu bahwa kita bisa menulis dan memiliki blog.
Menginformasikan apa yang kita jual
Informasikan dengan jelas dan lengkap apa barang dan jasa yang kita jual. Kita bisa menginformasikan barang yang kamu jual dan kemampuan (jasa) kita menulis blog dengan foto - foto yang baik dan bagus.
Membujuk orang
Promosi kita lakukan agar orang atau brand, dll membeli barang yang kita jual atau menggunakan jasa kita sebagai seorang blogger.
Membangun loyalitas
Membuat konsumen atau brand kembali membeli produk yang kita jual atau kembali bekerjasama dengan kita.
Bagaimana caranya berpromosi ?
Gunakan sarana yang menarik dan mudah diakses oleh masyarakat, brand, dll seperti Blog, Facebook, Instagram, Twitter, dll. Kalau kita berpromosi dengan menggunakan sosial media, maka kita harus memperhatikan desain dan layout dari gambar - gambar yang kita pasang.
Gunakan tulisan yang memikat dan menarik perhatian pembaca. Gunakan kata dan bentuk tulisan yang menarik. Manfaatkan berbagai model font yang ada sekarang supaya pembaca memperhatikan.
Berikan informasi yang jelas. Cerita singkat dibalik produk dan jasa yang kita jual. Kalau ada sejarahnya, itu juga bisa dimasukkan kedalamnya.
Tingkatkan kualitas gambar. Tulisan saja ngga bikin sesuatu menarik untuk dibaca, jadi sebaiknya perbanyak gambar dengan kualitas yang baik. Kalau belum bisa membeli kamera, kita bisa menggunakan kamera handphone dengan memanfaatkan sinar matahari supaya gambarnya ngga gelap, dan PLEASE jangan post gambar yang blur (atau goyang) kalau memang ngga artistik. Foto gelap dan blur tidak akan enak dipandang mata, orang cenderung akan mencari gambar yang jelas.
Kalau mas Bode lebih mengajarkan kita untuk bisa memanfaatkan sudut - sudut sederhana di rumah dan make your own studio. Membuat foto bisa dengan alat yang sederhana kok, mengunakan board putih doff yang bisa kita beli di toko buku, menggunakan lampu belajar, tapi paling bagus lagi menggunakan sinar matahari.
Sebelum aku ajak kamu belajar untuk bikin foto produk bersama mas Ferry dan mas Bode, aku mau ajak kamu keliling dulu beberapa sudut menarik di SMESCO. Banyak produk made in Indonesia yang bisa kamu dapatkan disini, dari mulai dari pajangan, kaligrafi, furnitur, tas, sepatu, kain, anyaman, gitar, lalu ada juga perawatan kulit (maker, lulur, sabun, bulu mata, dll), sampai ke makanan khas berbagai daerah di Indonesia.
“Kami memiliki ratusan produk sepatu dari berbagai UKM di seluruh Indonesia. Produk-produk ini kami pasarkan, bukan hanya di Galeri Indonesia Wow, market place Smesco Trade, tetapi juga melalui berbagai pameran di dalam dan luar negeri. Bahkan, ada beberapa produk unggulan sepatu kita sudah diekspor ke Itali,” ungkap Direktur Utama LLP KUKM, Ahmad Zabadi.
Setelah muter - muter lantai 2 SMESCO, aku menuju ruangan Co-Working Space untuk memulai belajar bersama mas Ferry dan mas Bode. Ruangan ini dominan dengan warna putih, lampunya terang sekali, ada beberapa spot foto dan meja - meja untuk belajar dan dari tempat ini kita bisa memandang ke jalan raya.
Mas Ferry dan mas Bode memberikan contoh untuk memposisikan objek foto pada background yang tersedia. Saat itu kami diajarkan menggunakan background berwarna putih bersih agar mata yang melihat fokus ke produk dan tidak terganggu oleh objek lainnya. Kemudian yang harus diperhatikan lagi adalah dari mana sumber cahaya, jadi posisikan objek dengan baik agar tidak ada bayangan yang bisa membuat objek kelihatan gelap ketika difoto.
Lalu mas Bode juga mengajak kami untuk mengexplore sudut - sudut di Co-Working Space. Bisa menggunakan berbagai properti yang tersedia disana. Mas - mas dibawah ini sudah mulai praktek, so saatnya aku menatap sekitar dan menentukan background mana yang mau aku pakai hihihihi.
TIPS Motret Ala Roosvansia
1. Tentukan Background
Aku terfikir untuk foto dengan background tembok putih bertekstur dan menggunakan tanganku sebagai properti. Sangat susah untuk memotret dengan cara seperti ini sendiri, aku harus menekuk tanganku sedemikian rupa supaya kesannya tanganku ada disebelah kiri (sementara waktu aku memotret foto ini, posisiku berhadapan dengan tembok. Lihat hasilnya, jarinya jadi kurang kondusif hahahahhahaha.
Lalu gimana dengan ini ? So much better sih kalau aku bilang. Aku bisa motret dengan lebih mudah. Kita harus hati - hati menentukan background foto. Walaupun aku menggunakan tembok putih bertexture dan ada tangan lagi yang sedang memegang dompet, tapi warna dompet sudah sangat eye catching. Jadi aku ngga perlu takut kalau orang terganggu dengan background.
2. Perhatikan Sumber Cahaya
Selanjutnya memotret objek lain dengan cahaya yang berasal dari lampu dan jendela besar disebelah kiri. Kalau kamu bisa lihat, foto dibawah ini cenderung biru. Hal ini disebabkan langit yang sangat mendung.
Aku coba pindahkan tas dengan memanfaatnya sudut background tetap saja hasil fotonya biru. Memang foto menjadi lebih enak dipandang mata karena tidak ada bagian lain yang terlihat, tapi tetap saja warna asli dari produk tidak tergambarkan dengan jelas.
Jangan upload foto seperti ini pada "lapak dagangan" kamu, karena konsumen jadi tidak bisa membayangkan warna asli dari tas tersebut. Editing dengan Photoshop bisa dilakukan, tapi kalau kamu tidak mahir berPhotoshop sebaiknya jangan ambil resiko.
3. Manfaatkan Bagian Sudut
Hal yang sama juga berlaku saat kita mengambil foto untuk produk yang mau kita review. Apalagi kalau produknya berupa kosmetik seperti eyeshadow, lipstick, blush on, dll. Kalau kita tidak bisa memberikan tampilan warna sebenarnya (atau mendekati), better ngga usah di post karena malah akan jadi membingungkan pembaca.
Tapi kalau hal yang diatas ini perlu dilakukan. Ambil beberapa foto dari beberapa sudut dan jangan lupa detail, karena detail membuat semuanya lebih indah. Dengan adanya foto seperti ini, calon pembeli (pembaca) bisa melihat dengan jelas tekstur dan bentuk barang atau produk yang kita review.
4. Kombinasi Dua Background
Cari penerangan yang lebih baik, seperti contoh dibawah ini. Aku ketemu sudut dengan cahaya yang bagus. VOILA, jadilah foto tas anyaman rotan ini bisa kamu lihat dengan jelas dan pastinya terlihat jauh lebih menarik dari produk sebelumnya.
5. Bersih. Only Object
Selanjutnya aku coba bermain dengan tas yang satu ini, modelnya clutch dengan tali selempang juga. Tali selempangnya sengaja aku masukin karena ada tagnya. Motif batiknya kan sudah penuh, kalau ditambah ada "gangguan" dari tag lagi nanti jadinya ngga bagus.
Sudut pandang yang aku ambil super standart, objek ditengah, background putih polos, so simpel, bagian kanan dan kiri bisa digunakan untuk menuliskan detail produk atau logo brand. Tapi aku yakin semua teman - teman juga bikin foto yang serupa.
So, sekarang aku mau coba ambil background yang berbeda. Ada bagian meja yang sisinya dibatasi oleh rail besi hitam. Sedikit menambah kesan pada foto clutch batik diatas, tapi rasanya kok kurang pas ya. Clutchnya jadi kurang menonjol, perhatian kita terbagi antara clutch dan rail.
6. Sudut Pandang Diri Sendiri
Nah, aku coba memanfaatkan karpet rumput sintetis yang ada diruangan. Seolah - olah aku memakai tas ini dan anglenya dari atas. Mungkin sebagian orang jadi tidak bisa melihat bentuk tas dengan jelas, tapi aku agak yakin kalau keunikan sudut pandang dibawah ini bisa bikin orang mencari lebih jauh informasi tentang tas ini.
Background karpet ini juga aku manfaatkan untuk foto sepatu kulit dengan sol kayu yang adalah salah satu produk UKM juga. Asli made in Indonesia, kualitasnya ngga kalah dibandingkan barang import. Aku ngga asal nulis, kamu bisa lihat sendiri betapa bagusnya sepatu - sepatu dibawah ini. Modelnya menyesuaikan dengan jamannya, kulitnya juga bagus, lem dan jahitannya rapi.
"Industri sepatu Indonesia terus berkibar, kendati kondisi perekonomian global mengalami perlambatan. Dari nilai ekspor tumbuh signifikan, naik dari US $ 3,8 miliar pada 2014 menjadi US $ 4,5 miliar pada 2015. Amerika Serikat, masih menjadi pasar ekspor dominan, menyusul kemudian Belgia dan Cina. Kendati belum sebesar Amerika Serikat, Cina cukup memberikan kenaikan nilai ekspor dua kali lipat dari 3 % pada 2014 menjadi 7% pada 2015 untuk Indonesia. Direktur Industri Tekstil, Alas Kaki dan Aneka, Kementerian Perindustrian, Muhdori, Indonesia termasuk 3 produsen alas kaki terbesar di pasar global.
Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan bisnis alas kaki ini, baik dalam peningkatan sistem manajemen produksi, efisiensi, dan teknologi. Tak terkecuali, Smesco Rumahku, sebagai Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) Kementerian Koperasi dan UKM pun terus berupaya melakukan berbagai terobosan inovatif, salah satunya dengan rencana menghadirkan kampung alas kaki “handmade” di Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Disamping upaya memberikan ruang dan akses pemasaran bagi UKM Sepatu dan alas kaki lainnya untuk berkembang dan kompetitif. Diantaranya melalui keikutsertaan dalam pameran-pameran dan membuka celah bagi pasar ekspor.
Upaya yang dilakukan Smesco dalam mengangkat UKM ini giat disosialisasikan secara berkesinambungan, agar masyarakat serta pebisnis UKM sepatu dan tas dapat mengetahui peranan Smesco, sekaligus mendorong masyarakat setidaknya dapat mengapresiasikannya dengan cara membeli dan menggunakannya."
So aku coba untuk menggunakan kaki aku sebagai pendukung objek, supaya orang bisa melihat bagaimana penampakan sepatu ini ketika digunakan di kaki. I think it works.
Ayok kita coba dengan sepatu lainnya. Wedges. Wedges jadi pilihan sepatu berhak tinggi yang nyaman digunakan. Wedges bisa digunakan wanita yang berbadan agak gemuk dan tidak membuat kaki sakit atau lutut sakit seperti ketika menggunakan stiletto, dsb.
Foto dibawah ini bisa memberikan informasi yang cukup jelas untuk konsumen atau pembaca, model sepatu jelasm bahan sepatunya juga jelas, bagian hak dan sol juga jelas. Tapi foto yang serupa mungkin dimiliki juga oleh orang lain.
7. Gunakan Properti Pendukung
Sekarang aku mencoba memetik beberapa bunga dan menjadikannya pendukung foto aku. Bunganya kecil - kecil aja, gunakan kelopaknya saja supaya foto terlihat lebih bersih. Tampak beda kan? Sekarang ada satu "rasa" baru yang diberikan foto dibawah ini. Wedgesnya jadi semakin manis dan menarik hati #tsahhh.
Aku mencoba dengan sudut pandang lainnya. Berharap lemari itu bisa jadi background yang cantik. Mungkin kalau aku duduk diatas lemari itu dan kaki aku menjuntai kebawah akan kelihatan lebih cantik, tapi dengan posisi aku yang duduk di kursi lain tentunya jadi aneh. So, jangan coba bikin foto seperti dibawah ini ya hahahahhaha, useless.
8. Sudut Pandang Orang Lain
Tapi semakin kita banyak berlatih, kita akan semakin kreatif. Baru 3 jam ikut pelatihan dengan mas Ferry dan mas Bode, sisi kreatifitas aku mulai terlatih. Kali ini aku mau coba bikin kesan aku berpose di karpet rumput tadi dengan wedges coklat yang cantik, aku menggunakan sudut pandang orang lain dan menuangkannya dalam foto. Hasilnya seperti dibawah ini. Cukup bagus tapi kayaknya masih biasa aja, ketauan settingan, ketauan lagi pose.
Nah, that's why aku bikin seolah - olah aku sedang berjalan di rumput itu. Kali ini fotonya jadi lebih bercerita kan? Iyain aja plissss hahahahhaa. Jangan lupa untuk memfokuskan kamera kamu hanya pada objek yang mau kamu tampilkan.
Bunga ungu kuning tetap ada, tapi mereka bukan jadi "artisnya" makanya aku sengaja membuat bunga - bunga jadi blur. Teknik ini dinamakan Depth of Field, dimana kita memfokuskan kamera hanya pada satu bagian objek saja, bisa objek di depan yang blur, bisa pula objek dibelakangnya.
9. Selfie
Selanjutnya eksperimen aku dengan clutch lainnya dan mulai "menampakkan" diriku sebagai modelnya hahahhahaha (selfie) *narsis! Biarinlah ya, namanya juga usaha. Trus hasilnya gimana? Ya seperti dibawah ini deh, GAGAL (menurut aku gagal).
Kenapa gagal? Pertama krn aku ngga cantik hahahahhahaha, dan yang aku tampilkan ini clucth loh bukan makeup. Jadi sebenernya wajah ngga usah di expose berlebihan, krn clutch ga dipake di wajah (ahhahaha asli gw merasa pinter nulis begini hahahahhahaha).
Dan setelah narsis - narsisan yang ngga makna itu, ada satu foto yang bisa "diselamatkan" hahahahahha. Muka aku blur, fokus di bagian clutch. Ada kesalahannya ga? ADA BANGET. Tangan aku kelihatan ngga bagus. Inilah susahnya foto sendiri tanpa dibantu orang lain dan tanpa bantuan tripod. Tapi namanya belajar. Yang penting kita mau belajar dan memperbaiki kesalahan kita.
10. Belajar Menjadi Model
Nah yang terakhir CLUTCH LAGIIIII dong. Clutch yang satu ini bahannya dari kain tenun dan listnya dari kulit ular. Cantik dan casual, bisalah digunakan untuk pakaian yang hari itu aku gunakan.
Foto pertama aku rasa kurang maksimal, tangan aku terlalu banyak menutup bagian tas. Kalau aku jualan tas ini dengan foto ini, bisa saja orang kurang bisa membayangkan setiap bagian tasnya. Makanya aku mencoba beberapa gaya lainnya.
Memegang tas seperti diatas ini bisa membuat orang yang melihat lebih mendapat gambaran yang jelas tentang motif tas. Tapi aku merasa ada yang kurang di sikap berdiri aku atau bagian baju aku yang agak besar.
Then aku buat foto dibawah ini. Aku merasa lebih nyaman dengan foto dibawah ini. Kesannya aku sedang hangout atau jalan ke suatu event, meeting santai, dll *ngayal.
Okelah, sampai sini aja belajar - belajarnya tentang foto. Lain kali aku sambung lagi yaaaa. Semoga informasinya bisa berguna untuk kamu semua. Oia, teringat pesan mas Bode, "Motret tiap hari, apa aja, jangan berenti. Nanti lama - lama lo akan tau ciri lo dimana, taste lo kayak apa".
Semua produk yang aku foto diatas ini bisa kamu beli secara online di SMESCO atau datang langsung ke SME TOWER Main Building 5th Floor. Jend. Gatot Subroto Kav. 94, South Jakarta, 12780, Indonesia. Call Center : 021 – 2753 5454
See you
Tasnya aku mau semuanya, lucu unik cantik pula :)
BalasHapusIya kakak, ini sebagian kecillll padahal. Masih banyak lagi yang cakep - cakep, ada yang kulit ular, ada yang anyaman, ada tenun lainnya, ahhhhhhh banyakkkkk.
Hapusmak rooss...
BalasHapusgw suka deh guideline nya...
tinggal beli kameranya doank nih gw, hahahyyyy XD XD
buleipotan.com
Hai hai Rif, emberrrrr, tapi jangan lupa lampu, background, tripod, monopod hahahhaha banyakkkkk sebenernya.
Hapusbuseh udah update aj mbak ros perihal lomba foto neng smesco kemarin, fotonya di repost semoga menang ia mbak :D ...soalnya foto ane juga di repost xixiixixi..
BalasHapusHai mas, iya nih mas. Abis ilmunya seruuuuu, biar bisa kepake juga sama teman - teman yang lainnya hahahha. AMEN. AMENNNN *buat bayar vendor *eh hahahahhaha
HapusKak Roos kalo foto pake kamera apa?
BalasHapusAku pake Fuji Film X-A2 mba Wuri
HapusAku mau sepatu nya.. Hehehehehe..
BalasHapusBaground dengan dua type cakep tuuuh..
Aku suka foto nya vani hihihihi..
Kamu fotonya lebih cakeppppp ahhhh ibuuu
HapusKalau kak roos sih paling kece dari sudut ootd karena canttiiq
BalasHapusHahaahhahaha, kebetulan mba Innayahhhh hahahhaha.
HapusAku suka banget hasil foto Ka Ros! Tips diatas lumayan buat jadi pelajaranku. Btw, Ka Roos belajar foto otodidak sendiri atau gmn? Kakak DKV ya?
BalasHapusMakasih sayanggg. Tapi kemampuan foto aku masih jauh banget atuuuh hiks. Aku dulu Desain Grafis.
HapusWaah suka banget sama postingannya kak Ros! Super informatif hihi. Aku juga belajar fotografi dari dulu, cuma capek karna ternyata ilmunya luas sekali :') Hamdallah kehadiran Fujifilm sangat membantu hahaha. Btw followback blog aku dong kaa ^^
BalasHapusGhina Aulia {www.colored-canvas.com}
Sama, aku juga suka foto Ghina hihihihi. Yes luas ilmu foto dan update terus jadi belajarnya ngga bisa berhenti yaaa. Okeeee ak followww
HapusTerima kasih sharing ilmunya Roos. Kayaknya memang harus sering foto ya biar lama-lama tau kelebihan dan ciri kita :)
BalasHapusSama - sama sayang. Iya harus motret tiap hari, apa ajaaaa.
HapusEh iya bener banget yaaa, background itu penting banget. Biasa aja kalo background nya kece bakal ikutan keangkat aura barang nya
BalasHapusIya mas, tapi kamu fotonya pasti cakepppp krn jalan - jalannya ke tempat cakeppppp. SUKAAA!!!
HapusAq mah slalu suka fotonya kak roos, apalagi kl soal swatch lipstik tsakeeeep hihi...
BalasHapusHuahhahahaha, maafinnnnn. Ini artinya harus ngeswatch lagi kan yaaa hahahhahaha. Kamu fotonya juga cakep banget tauuuuu Hand.
HapusIh fotonya gemes-gemeees. Suka!
BalasHapusCara penulisannya juga enak jadi aku mengerti sebagai anak amatir hehehehe
Terima kasih mba Ifa, seneng deh kalau tulisan aku bisa bermanfaat. Sering - sering mampir ya mba hihihihi.
Hapus