Memaknai Hidup dari Kanker Payudara
Lalu aku mulai mencari tentang kandungan apa aja sih yang
tidak baik, kurang baik, atau dalam angka tertentu memang diperbolehkan tetapi
jika berlebihan makan akan menyebabkan efek samping. Salah satu efek sampingnya
adalah bisa memicu kanker.
Ternyata ada kandungan - kandungan yang seringggg sekali
kita temukan di pasaran, yang memang boleh diperbolehkan (walaupun sebagian
merk sudah mulai meninggalkan bahan tersebut) tapi jika digunakan berlebihan
bisa mengakibatkan kanker.
OMG?! So, gimana ini? Lantas berenti pake makeup gitu? YA
MANA MUNGKIN (apalagi sejak alis buntung krn dikerok MUA pas aku lamaran
*HIKS). So, gimana solusinya ya? Bingung juga toh?
Lalu aku mulai mikir gini.
Aku pernah mendengar kalau “bibit” kanker itu memang sudah
ada di setiap tubuh manusia, aktif atau ngganya tergantung dari gaya hidup,
pola makan, genetik, dll. That’s why kita harus mulai makan lebih banyak sayur,
buah, dan minum air putih supaya bisa (minimal) mengurangi kemungkinan
berkembangnya sel kanker di tubuh kita.
Oktober lalu adalah bulannya Breast Cancer Awareness, dimana
banyak sekali institusi, organisasi, bahkan brand – brand makeup yang
mengadakan sosialisasi tentang kanker payudara. Aku yang buta tentang kanker
payudara ini kepengen tau apa sih kanker payudara itu dan gimana berkembang,
gimana kehidupan penderita setelahnya, gimana menyembuhkannya, dan gimana
mencegahnya.
Kalau melihat mereka – mereka yang berbagi cerita dan
pengalamannya sebagai penderita kanker, rasanya aku kok ngga yakin kalau mereka
pernah kena kanker. Mereka kelihatan sama persis seperti orang pada umumnya,
baik dari fisik ataupun cara bicara, dll.
Aku malah sempat
melihat ibu – ibu breast cancer survivor berdansa bersama, bercerita sambil
tertawa bersama – sama. Masa sih ibu – ibu ini pernah kanker? Kanker yang di
bayangan aku adalah penyakit yang bisa bikin seseorang merasa “dunia bagaikan
runtuh” dan ngga ada lagi harapan untuk masa depan. Tapi ngga tuh, ibu – ibu
breast cancer survivor ini semangat aja kok. Sebelum lanjut dengan cerita
tentang pengalaman mereka, berikut ini beberapa pengertian tentang kanker
payudara.
Kanker payudara adalah kondisi dimana sel sudah mengalami
kehilangan kendali dan mengalami pertumbuhan (mutasi) yang tidak normal dan
umumnya sangat cepat dan tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma Mammae)
didefinisikan sebagai penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari
Parenchuma. Penyakin ini menjadi penyakit mematikan nomor 17 di dunia dan
menjadi penyumbang untuk 18.2% kasus kematian wanita (dan juga pria) karena
kanker.
Aku teringat sharing seorang dokter tentang kanker payudara
ini, kalau penderitanya umumnya orang yang sudah berumur (atau sudah memiliki
anak). Ketika seseorang memiliki kandungan hormon estrogen tinggi, maka orang
tersebut berpotensi terkena kanker payudara.
Pada saat seseorang hamil, maka hormon estrogennya akan
berkurang dan digantikan dengan hormon lain yang memproduksi asi, dll. Jadi pak
dokter bilang, makin sering hamil, makin banyak anak, makin sering menyusui
(paling tidak sampai 2 tahun), bisa memperkecil resiko kanker payudara.
See, betapa luar biasa Yang Maha Kuasa kasih solusi untuk
setiap permasalah dan begitupun untuk penyakit. Keren ya. Walaupun begitu kita
harus concern juga tentang kanker payudara ini dan tau penyebab dan bagaimana
penanganannya.
Apa Gejala Kanker Payudara
Gejala kanker payudara yang paling gampang dirasakan adalah
ketika kita pegang payudara kita dan ada benjolan yang biasanya tidak ada.
Kapanpun kamu merasa ada benjolan atau ruam di payudaramu (baik perempuan atau
laki – laki loh ya, soalnya laki – laki juga berpotensi menderita kanker
payudara) segera periksakan ke dokter.
Benjolan di payudara
Rasa sakit pada bagian pinggir payudara (atau sekitar
ketiak), diluar masa PMS atau mentruasi
Bagian merah pada kulit payudara (seperti kulit jeruk)
Ruam pada payudara ataupun puting
Payudara terasa agak keras dan tidak nyaman
Bentuk payudara atau puting yang berubah
Puting yang berubah arah ataupun masuk ke dalam
Kulit pada area puting yang mulai pecah – pecah, mengelupas,
dll
Mengapa Seseorang Bisa Terkena Kanker Payudara?
Usia lanjut
80% mereka yang telah memasuki usia 50 tahun dan sudah
menopause menderita kanker payudara.
Genetik & Sejarah Kanker Payudara
Jika kita memiliki keluarga dekat yang terkena kanker
payudara, sebaiknya kita sudah mulai memeriksakan diri ke dokter. Jika orang
tua atau kakek nenek kita punya penyakit kanker payudara, sebaiknya kita juga
segera memeriksakan diri.
Kadar Estrogen Berlebihan
Kadar estrogen berlebihan mengakibatkan resiko kanker
payudara lebih besar. Estrogen mulai bekembang sejak menstruasi pertama dan
akan menurun drastis saat menopouse.
Kelebihan Berat Badan
Orang yang obesitas memiliki kandungan estrogen yang cukup
tinggi dan berpotensi untuk terkena kanker payudara.
Tinggi Badan
Orang dengan tinggi badan diatas rata – rata memiliki resiko
kanker payudara yang juga lebih besar dibandingkan orang dengan tinggi rata –
rata.
Konsumsi Alkohol
Makin banyak kita konsumsi alkohol, makin besar juga
kemungkinan terkena kanker payudara.
Xray & CT Scan
Penggunaan Xray dan CT Scans bisa meningkatkan resiko kanker
payudara. Kosmetik implan, gaya hidup, dll juga bisa meningkatkan
resiko kanker payudara.
Diagnosa Kanker Payudara
Pemeriksaan Payudara
Dokter akan memeriksa kedua payudara dan melihat adakah
perbedaan yang mencolok antara kedua payudara, misalnya bentuk dan arah puting
yang jauh berbeda, benjolan yang tidak normal, dll.
Xray (Mammogram)
Dokter bilang kalau pemeriksaan dengan mamogram baiknya
dilakukan untuk orang yang sudah melahirkan dan menyusui karena pemerikasaan
ini dilakukan dengan menekan payudara dengan alat khusus dan rasanya sakit dan
kurang baik untuk bentuk payudara anak gadis (kecuali memang sudah ada gejala -
gejala kanker payudara).
Biopsy
Mengambil sampel jaringan payudara
dan memeriksakannya di lab.
Breast MRI Scan
Menggunakan gelombang frekuensi
untuk menghasilkan gambar rinci yang menunjukkan jaringan lunak, organ, tulang,
dll.
Jika memang positif kanker
payudara, maka dokter akan meneliti lebih lanjut jenis kankernya agar bisa
melakukan penanganan lebih lanjut. Baik dengan operasi pengangkatan payudara
(untuk kasus yang besar, agar sel kanker tidak merusak jaringan lainnya),
dengan Radio Theraphy, Chemoteraphy, dan juga Biological Treatment dengan obat
– obatan.
Siapa yang sangka kalau Ibu Linda Agum Gumelar juga seorang breast cancer survivor? Beliau begitu energik, semangat, ramah juga lohhhhh hihihihihi. |
Kanker payudara ini bukan sesuatu yang perlu ditakuti lagi
karena dengan penanganan yang cepat dan tepat bisa disembuhkan 100%. Tapi bukan
berarti kita bisa dengan gampangnya menghiraukannya.
Pengalaman mereka yang terkena kanker payudara bisa jadi
masukan berarti untuk kita lebih menghargai hidup dan lebih menjaga tubuh kita
dari apapun yang kita konsumsi dan dari bagaimana pola hidup kita.
Memang tidak banyak orang disekitarku yang menderita kanker
payudara, tapi teringat saat aku SMP dulu ada seorang teman, namanya Betty yang
punya benjolan seperti bola bekel di payudaranya. Katanya sih tumor, tapi ngga
tau deh apa itu berpotensi kanker payudara atau tidak.
Lalu katanya dia oprasi dan tumornya diangkat. Saat itu aku
ngga mengangap hal itu penting, bahkan aku ngga paham apa itu kanker payudara.
Tapi banyak mendengar cerita teman – temang yang adalah kanker survivor, dan
baca beberapa tulisan mba Indah Nuria tentang kanker payudara.
Eh eh eh, kok serem juga ya. Eh tapi ngga seserem itu kok,
wong banyak yang sembuh. 10, 20, 30 kali kemo (GILA! Kebayang ngga tuh gimana
rasanya berjuang untuk sembuh, berjuang untuk hidup?).
Kecintaan aku sama makeup membawa aku jauhhhhhh banget.
BANGET. Dari awalnya cuma suka dandan – dandan, suka nulis dan sharing di blog.
Mulai belajar tentang makeup ini gunanya untuk apa, teknik ini bagaimana,
kandungan makeup ini efek sampingnya bisa kemana, dan masih banyak lagi. Sampai
ke tulisan ini, sampai ke memaknai arti kehidupan.
WHAT? Memaknai arti kehidupan? Gak salah neng?
Ngga keberatan pembahasannya?
NOPE! That’s true.
Menulis blog membuat aku kenal sama banyak sekali orang.
Mereka yang datang dari bermacam suku, agama, budaya, tempat. Orang – orang
dengan segala sifat, watak, kebiasaan, kesukaan, bahkan permasalahannya.
Mba Indah Nuria salah satunya, yang membuat aku menuliskan
tentang kanker payudara adalah seorang survivor. Menderita kanker payudara
bertahun – tahun, survive dengan semua rasa sakit, rasa bosan (bohong kalau
ngga ada orang yang sempat bosan dengan segala ritual rumah sakit yang
menyakitkan, menghabiskan banyak biaya, dan membuat waktu berkumpul dengan
keluarga jadi berkurang.
Sebelumnya aku ngga kebayang gimana perjuangannya para ibu
dan mba breast cancer survivor ini. Payudara adalah kebanggaan untuk perempuan, keindahan, kecantikan, dan
adalah sumber kehidupan untuk seorang bayi.
Lantas gimana rasanya kalau kebangganmu dirusak sama yang
namanya kanker. Lagi – lagi kanker yang jadi perusak bentuk, perusak kehidupan,
perusak kemesraan, perusak waktu yang harusnya sama keluarga ini malah kemo,
bzzzzzzz.
Aku ngga pernah terfikirkan semua hal diatas sampai hari ini
tulisan ini aku buat. Ini hari kedua tinggal sama suami (*eh ciyeeeee).
Ssstttt, jangan ciye ciye dulu soalnya lagi serius *tsahhhhh.
Serius deh aku ngga pernah kebayang susahnya jadi perempuan
begini, GOKIL! Bangun lebih cepat dari suami, masak, nyuci piring, belum lagi
nyuci baju (thank God ada mesin cuci), tapi apa ada mesin penjemur, mesin
pengangkat jemuran, atau mesih penyetrika sendiri? *hiks?. Artinya semua harus
dilakukan sendiri tanpa mesin – mesin dan tanpa dibantu orang lain (kayaknya
malu deh, baru urus suami doang tapi dah pake mba).
Suami kerja, artinya aku sendiri dirumah. Seneng banget
kalau bisa dirumah dan bebas untuk nulis blog, nonton tv, dll. Bisa jalan –
jalan kalau mau atau berkegiatan dengan ibu yang lainnya.
Tapi tapi tapi, kalau udah mulai punya anak, sudah anak dua,
tiga, dan seterusnya?
Apa yang dilakukan makin banyak, tanggung jawab makin besar,
pengeluaran juga makin banyak. Seorang ibu bukan lagi HARUS jadi multitasking,
tapi entah apalagi sebutannya diatas multitasking.
Segala kelelahan, segala mood yang berantakan karena PMS
atau karena hal lain, segala kebosanan karena ngga bisa me time, segala
kesedihan karena harus mengalah untuk anak – anak yang lebih penting beli buku
pelajaran dibanding ibu yang butuh baju baru.
Berat? YES! Tapi ngga sampai disitu aja, coba kita ubah
skenario dan masuk dalam kehidupan mba Indah dan ibu – ibu penderita kanker
payudara lainnya.
Bukan hanya mengendalikan dan menguasai diri untuk mengalah
dan lebih mengutamakan kepentingan keluarga, mengabdi menjadi istri dan ibu yang
baik. Tapi HARUS banget mengendalikan diri dan menguasai diri untuk mengalah
sama keegoisan diri sendiri yang mungkin berkata WHY ME?
Ange Merendino adalah seorang fotografer yang memiliki istri penderita kanker, ini adalah dokumentasi perjalanan hidup dari sang istri yang sempat diabadikan. |
Kenapa harus gue sih yang kena kanker payudara?
Ngga bisa orang lain apa?
Ngga lihat gw udah setengah mati urus suami dan anak – anak?
Belum lagi karier yang lagi bagus dan peluang untuk posisi
yang menjanjikan!
Mhhhhh. Ngga kebayang ya gimana rasanya ada di posisi
mereka, mungkin kita udah nangis mulu di pojokan dan ngga mau ngapa – ngapain
lagi. Tapi mereka ngga loh, mereka bangkit loh, mereka survive loh!
Survive untuk beberapa tahun kehidupan yang direnggut sama
kanker. Survive untuk waktu bermain, waktu ketawa, waktu becanda, waktu tidur,
waktu makan, waktu bekerja, dan waktu lainnya yang sudah direnggut sama kanker.
Mungkin dalam hatinya mereka berkata : “Gw harus sembuh! Gw
ngga bisa gini trus, suami nanti gimana? Anak – anak nanti siapa yang urus?”.
Mungkin semangat itu yang bikin mereka yakin kalau mereka
bisa sembuh. Semangat yang mereka “teriakkan” dalam hatinya ketika jarum –
jarum dan cairan kemo masuk ke tubuhnya.
Kanker payudara mengalami kerontokan rambut juga ngga sih?
YES!
Semangat untuk sembuh biar rambut bisa tumbuh lagi dan bisa
jalan – jalan lagi, bisa kemana – mana lagi. Semangat yang bikin mereka bisa
berbagi sama kita semua biar kita yang sehat bisa lebih menghargai kehidupan.
Semangat yang bikin mereka berbagi cerita dan pengalaman
supaya kalau ada diantara kita yang juga mengalami kanker payudara (or kanker
lainnya) bisa punya pengharapan kalau penderita kanker bisa sembuh loh, bisa
sehat, bahkan bisa bikin karya – karya luar biasa.
YUK, mulai LEBIH MENGHARGAI HIDUP, kanker payudara memang menyebabkan kematian, Tapi tidak sedikit juga yang bertahan hidup dan sembuh total, walaupun sudah menjalani berpuluh kali kemoterapi. Dari sekarang juga, mulailah memaknai arti
kehidupan dengan lebih baik. Mungkin waktu yang dengan gampangnya kita sia –
siakan untuk orang lain itu adalah perjuangan hidup dan mati. Mungkin kesehatan
yang kita anggep enteng, untuk orang lain itu adalah harapan terakhirnya.
Kalau sekarang kamu adalah orang yang sedang berjuang dengan kanker payudara, bergabungnya dengan berbagai komunitas #pinkribbon, bangun keluarga baru yang akan saling support dan berbagi pengalaman dan semangat sesama survivor.
Mereka punya banyak sekali kegiatan yang bermanfaat dan membangun, bukan hanya untuk kanker survivor aja tetapi bermanfaat dan membangun untuk masyarakat. Berada di lingkungan positif juga bisa membuat kita menjadi positif dan tentunya lebih semangattttttt!
*dokumentasi Love Pink Indonesia |
Semoga tulisan ini bisa jadi inspirasi dan bisa jadi
semangat untuk kita semua dalam segala kondisi di hidup dan bisa jadi pemicu
kita untuk LAWAN KANKER PAYUDARA.
Ingat ya untuk selalu SADARI (Periksa Payudara Sendiri), kalau kamu rasa ada benjolan padahal sebelumnya tidak ada. Langsung periksa ke dokter. Ingat pesan ibu Linda Agum Gumelar, "Dengan penangangan yang cepat dan tepat, kanker payudara bisa disembuhkan. Lakukan pemeriksaan dari sedini mungkin gejala dirasakan".
Tulisan ini aku ikut sertakan dalam GIVEAWAY www.indahnuria.com
doakan yaaaaa, semoga aku beruntung :))
doakan yaaaaa, semoga aku beruntung :))
#finishthefight #gopink #breastcancerawareness
FIGHT & WIN ya mba Indah
Terima kasih
See you
>< ya ampun.. gimana habit aku selama ini ya rabb.. retan sekali wanita ini ya rabb.. huhuhuhu..
BalasHapuswww.sistersdyne.com
Ayok ubah kebiasaan jeleknya bu, mulai makan yang sehat dan jauh - jauh dari MSG. Trus bikin adik lg, krn hamil dan menyusui mengurangi resiko kanker payudara hihihi.
HapusTulisannya bagussss.
BalasHapusSemakin banyak yang campaign kayak gini semoga makin banyak yang sadar ya untuk periksa dini.
Semoga kita sehat terus yaaa. Kosmetik yang dipake juga yang gak ganggu kesehatan :)
Terima kasih sayanggggg. Amen. Iya, pinter - pinter kita pilih makeup supaya ngga kena resiko kanker ya.
HapusAku baru tahu kalo XRay bisa membangkitkan sel kanker payudara, ish ngeri juga....
BalasHapusNah itu, banyak yang blm kita tau ya. Taunya bahayaaaa, hiks
Hapus