Kebun Kopi Mertua
"Kalau pulang kampung, titip kopi ya"
Itu yang selalu disampaikan sama om aku sipenggila kopi. "Kopi Sidikalang itu mantappppp, dikit aja minumnya lalu dicampur kopi biasa udah enak banget deh". Memang Sidikalang sangat terkenal dengan kopinya. Bukan hanya dikalangan pencinta kopi lokal, tapi kopi Sidikalang sudah menjelajah ke seluru dunia dan punya tempat khusus dihati para pencinta kopi. Berhubung mertua punya kebun kopi di Sidikalang, sesekali ah aku mau main kesana dan berbagi cerita sama kamu tentang kopi Sidikalang ini, semoga bermanfaat.
Tentang Kopi Sidikalang
Indonesia terkenal dengan biji kopinya yang punya rasa unik dan disukai pencinta kopi di seluruh dunia. Karena keistimewaanya kopi Indonesia masuk dalam ten best coffee in the world. Salah satu jenis kopi Indonesia yang sudah melegenda adalah kopi robusta dan arabika dari Sidikalang, yang merupakan ibukota dari Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Yang membuat kopi Sidikalang berbeda dengan kopi lainnya karena letak geografis kota Sidikalang yang berada pada ketinggian 1.066 m dari permukaan laut dengan daerah gunung dan perbukitan. Membuat biji kopi yang dihasilkan memiliki citarasa yang berbeda dari kopi yang lainnya.
Daerahnya yang dingin dan berkabut membuat kegiatan meminum kopi menjadi sangat menyenangkan. Kalau kamu berangkat dari Medan, kamu akan melewati jalan panjang yang membelah hutan. Pada akhir tahun dikala musim hujan, kabutnya akan sangat tebal dan jarak pandang bisa kurang dari 5 m. So, kita harus sangat hati - hati jika berkendara.
Daerahnya yang dingin dan berkabut membuat kegiatan meminum kopi menjadi sangat menyenangkan. Kalau kamu berangkat dari Medan, kamu akan melewati jalan panjang yang membelah hutan. Pada akhir tahun dikala musim hujan, kabutnya akan sangat tebal dan jarak pandang bisa kurang dari 5 m. So, kita harus sangat hati - hati jika berkendara.
Kondisi kabut di tengah hutan menuju kota Sidikalang |
Penikmat kopi pasti akan menyukai kopi Sidikalang, karena aromanya yang nikmat dan rasanya yang mirip dengan coklat dengan after taste yang lama. Kopi Sidikalang juga dikenal dengan tingkat keasaman yang rendah, jadi masih aman dikonsumsi mereka yang memiliki masalah dengan lambung.
KOPI MENJADI SUMBER KEHIDUPAN
BAGI MASYARAKAT SETEMPAT
Penanaman pohon kopi robusta Sidikalang memerlukan waktu bertahun - tahun sampai pohon - pohon tersebut bisa dipanen. Jika pohon kopi sudah besar, maka petani dapat memanennya dua kali dalam seminggu. Biji kopi terbaik adalah yang memiliki merah yang merata pada seluruh bagian. Rasa dari biji kopi yang merah ini manis seperti buah cherry, karena itu sering disebut cherry kopi. Biji kopi ini kemudian digiling untuk memisahkan kulit luar dengan kulit arinya, lalu dijemur dibawah sinar matahari, mengiiling sampai dengan memanggang (roasting) biji kopi.
Kopi menjadi sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Sidikalang
karena itu mereka benar - benar merawat pohon - pohon kopi tersebut
dengan baik dan memberikan kasih sayang pada setiap proses
pengolahannya. Kopi Sidikalang masih dioleh dengan menggunakan cara manual tanpa bantuan mesin, karena itu citarasa yang dihasilkan pun menjadi berbeda. Masih asli. Masih alami.
Menikmati Kopi Sidikalang
Banyak penikmat kopi yang lebih suka menyedu kopinya sendiri dengan beberapa cara. Salah satunya adalah teknik pour over, yaitu dengan menggunakan kertas filter khusus kopi. Bisa juga dengan teknik vietnam drip, yaitu dengan menggunakan alat khusus dan juga filter kopi lalu diletakkan diatas cangkir. Lalu tuangkan air panas antara 92 - 95 derajat celcius dan biarkan kopi menetes sedikit demi sedikit. Cara lain adalah dengan teknik french press, yaitu dengan menggunakan alat khusus yang juga disebut dengan french press.
Kenikmatan kopi Sidikalang akan semakin terasa jika meminumnya dengan cara yang benar. Kopi sebaiknya disedu air panas antara 90 - 95 derajat celcius, tambahkan pemanis kemudian diaduk merata. Jangan lupa untuk menghirup dulu aroma kopi dan nikmati harumnya. Sebaiknya kopi dinikmati dalam 28 menit setelah disedu, karena 28 menit pertama adalah waktu yang terbaik untuk benar - benar menikmati cita rasa secangkir kopi.
Dari Robusta ke Arabika
Bertani kopi masih jadi sumber penghasilan masyarakat Sidikalang, hanya saja petani mulai beralih dari kopi robusta ke kopi arabika. Kopi robusta butuh waktu yang lebih lama untuk panen, pohonnya lebih tinggi (bisa mencapai 3 meter), sehingga butuh usaha yang lebih ketika memanennya. Biji kopi robusta pun lebih kecil dan harga jual ke tengkulak lebih rendah.
Sementara kopi arabika memiliki waktu yang lebih singkat dari penanaman dan masa panen, sekitar 5 tahun. Pohon kopi arabika juga lebih pendek (petani kopi di Sidikalang sering menyebutnya dengan nama kopi Ateng karena pohonnya yang pendek), jadi petani dengan mudah bisa memetik biji kopi tanpa perlu bantuan tangga atau alat yang lainnya. Biji kopi arabika juga lebih besar dan harga jualnya lebih tinggi.
Oia, kalau kamu main - main ke kota Sidikalang, jangan lupa kunjungi Taman Wisata Iman ya, didalamnya ada 5 rumah ibadah dari 5 agama di Indonesia. Masjid untuk tempat ibadah agama Islam, Gereja untuk tempat ibadah agama Kristen, ada patung bunda Maria juga untuk agama Katolik, ada Vihara untuk tempat ibadah agama Budha dan ada Pura untuk tempat ibadah agama Hindu.
kerennn banget ya tempatnya, pengen deh kapan2 main ke sanaaa...
BalasHapusHai hai mba Zata, ayuk yuk main ke Sidikalang hihihihi
HapusMain di kebun kopi pasti aromanya enak banget ya, aroma kopi.
BalasHapusHehe, actually kebunnya ngga wangi apa - apa sih mba. Kan kopinya blm jadi juga. Hrs melalui berbagai pengolahan baru bisa kecium aromanya.
Hapusaku pecinta kopi tapi belum pernah sama sekali ke perkebunan kopi.. ya ampun indah banget ya.
BalasHapusYuk ah main - main dulu :))
Hapuskopi sidikalang itu juaraaaaaa sekaliii!! aku pas mudik ke medan kemarin, beli mba. mba art ku pinter lg nyeduhnya. wanginya beda dan lbh kuat sih.tiap pagi aku dibikinin kopi ini, dan selalu mood berubah jd semangat :)
BalasHapusYayyy. Thank you mba sudah suka sama kopi Sidikalang. Yesss, wanginya strong dan rasanya juga cukup kuat. Jd kalau mau konsumsi sedikit aja udah endesss hihhihi. Semoga selalu bersemangat yaaa :))
HapusWaaaaahhhh.... Lihat foto-fotonya asik banget Kaaaakkk! Temanku yang asli Sidikalang juga sering bawa kopi dari kampungnya. Selain itu dia juga bilang, kalau durian di sana enak enak yak.... Duh, kopi plus durian.... #elus elus perut
BalasHapusIyesss, durian yang dijual di Medan bisa aja dari Sidikalang loh. Krn emang Sidikalang terkenal akan durian juga. Yuk ah main - main hihihi supaya makin puasss makan minumnya
HapusKa Ros, boleh lah pan kapan ajakin kita kesana juga.. tempatnya indah dan sekaligus bisa belajar banyak tentang kopi hehe sekaligus jalan-jalan juga sih
BalasHapusHihihi, monggo mba. Bisa sekalian cicipin kopi di kebunnya langsung ya, yg baru digiling. Hmmmmm enaknyaaaa.
HapusAku baru tau biji kopi tuh seperti itu aku kira warna hitam juga luarnya ternyata berwarna hahahaha.
BalasHapus