Vendor Martumpol di Jakarta
Untuk kamu yang baru pertama kali baca blog aku atau baru pertama kali
baca pembahasan tentang Perikahan Adat Batak ini, aku mau kasih tau kalau aku
bikin seri dari tulisan ini. Mulai dari gimana uniknya penikahan Batak, apa
saja yang perlu disiapkan untuk menikah dengan adat Batak sampai ke rangkaian
persiapan dan review vendor dari pernikahan aku. Semoga tulisan ini bisa
berguna untuk kamu yang sedang atau akan mempersiapkan pernikahan adat Batak.
DISCLAIMER : Martumpol aku terjadi di tahun 2016, aku baru bisa menyelesaikan tulisan ini 4 tahun setelahnya karena satu dan lain hal. Jadi pastinya banyak harga - harga sudah naik yaaa. Jadikan tulisan ini sebagai gambaran aja tentang konsep, biaya, dsb. Semangat menuju pernikahan. Tuhan memberkati.
Tulisan ini diharapkan bisa jadi gambaran sederhana untuk kamu yang mau melangsungkan pernikahan dengan adat Batak (supaya kamu tau gambarannya seperti apa, perkiraan biaya, apa aja yg harus dipersiapkan, dll) dan MOHON untuk TIDAK untuk disadur ke situs lain dan dijadikan seolah - olah tulisan kamu ya hihihi. Foto - foto juga adalah KOLEKSI PRIBADI yang tidak diperkenankan disave untuk dijadikan tulisan lagi, atau cover video di Youtube, dsb *sigh.
Untuk Part 5, aku akan mengulas tentang Marhusip & Martumpol.
Keduanya diselenggarakan dalam satu hari untuk mempersingkat waktu, efisiensi
biaya, tempat, dll. Jadi aku marhusip pagi hari lalu siangnya dilanjutkan
dengan martumpol dan kemudian ditutup dengan acara makan - makan sekalian
berpamitan karena aku menikah di kota lain.
MARHUSIP
Yang diundang ke acara marhusip (bisik - bisik) adalah keluarga yang sangat
dekat dengan kita. Inti acaranya adalah membicarakan beberapa kesepakatan
tekait dengan bagaimana pesta akan diadakan, berapa jumlah ulos, dll (baca Part
1). Undangannya pun biasanya kertas biasa aja, ngga ada persiapan khusus pada
saat aku marhusip karena acaranya digabung sama martumpol.
Baca juga : Batak Wedding Part 1
"Uniknya Pernikahan Adat Batak"
MARTUMPOL
Perjanjian pra nikah antara kedua calon pengantin dihadapan pendeta, keluarga
dan jemaat. Simpelnya martumpol itu adalah acara tunanganlah. Biasanya ada acara
tukar cicin, tapi aku lebih memilih untuk melakukan acara tukar cincin di
Gereja pada saat pemberkatan nikah.
Hanya saja cerita dari beberapa teman, tidak semua Gereja HKBP memperbolehkan tukar cincin pada saat pemberkatana. Lah kenapa? Alasannya aku ngga paham. Setiap gereja dan setiap pendeta punya kebijakannya sendiri kayaknya. Untungnya di Gerejaku tidak jadi masalah. YAY.
Acara martumpolku rameeeeeee BANGET. Jadi kayak semi - semi pemberkatan hihihihi. Hampir semua sudut Gereja penuh dengan tamu baik keluarga, rekanan dan sahabat - sahabat papa, aku dan calon suami. HAPPY.
Karena marhusip dan martumpol dijadikan satu di hari dan tempat yang sama, maka semua vendornya sama. Berikut ini aku sharing tentang vendor - vendor yang aku pakai pada saat itu dan gimana reviewnya BERDASARKAN KEPUASAN PRIBADI AKU. Jadi setiap orang akan punya opini yang BERBEDA, jadi jangan ditelen mentah - mentah yah sist. Bagus di aku belum tentu bagus di orang lain dan begitupun sebaliknya.
Gereja HKBP Sudirman Jakarta
(Gedung Serbaguna Salomo)
Untuk acara martumpol, aku menggunakan gedung serbaguna yang lokasinya disamping Gereja. Tapi gedung itu tidak akan cukup menampung tamu dan jadi tempat untuk prasmanan dan tamu undangan nasional. Jadi aku masih pasang tenda segede gaban, guwedekkk banget supaya tamu bisa terbagi menjadi beberapa dan ngga numpuk ngantri di satu tempat.
Lokasi sangat strategis. Bis banyak banget, trans Jakarta juga ada, naik ojek juga gampang. Tinggal jalan kaki ngga sampai 100 meter dari jalan raya Sudirman. Gereja kesayangan yang jauh di mata tapi akan selalu ada di hati #eakkk. Hanya saja sekarang dalam pembangunan, jadi mungkin ngga bisa bebas dipakai kayak waktu aku dulu.
Katering
Bou Yenni br. Sipahutar (Batak & Nasional)
Sengaja kateringnya pakai bou sendiri supaya terjamin rasa masakannya, jumlahnya dan pelayanannya. Menu tamu adat standart aja, nasi, saksang, sayur, ikan teri, ikan mas, ayam gulai, dll. Untuk babi panggang aku ngga pesen, karena mahalllll cyinnn. Tapi DIEM - DIEM papa pesen sendiri karena papa suka banget sama babi panggang dan tau persis akan ada barisan bapak - bapak pencari babi panggang hahahhaha.
Untuk tamu nasional (halal) menunya ikan asam manis, sate, sop kimlo dan apalagi aku lupa karena aku cuma makan seadanya aja. Ada area sendiri yang dikhususkan untuk tamu nasional, terlebih lagi kan aku mengundang atasan dan senior dari suami dan rata - rata beliau berhijab jadi supaya nyaman makannya aku memang pisahkan areanya. Untuk harga persisnya aku lupa ya berapa, kalau ngga salah sekitaran Rp. 50.000,- per kepala baik yang adat dan nasional.
"Bou, jangan sampai makanan kurang ya". Hasil akhirnya makanan enak, kira - kira 900 orang tamu yang hadir puas makannya. Semua, sampe ke satpam dan abang - abang yang jualan minum di depan Gereja juga ikut makan, itupun masih lebih dan bisa dibawa pulang oleh keluarga.
Musik
Tigor Sitompul & friends
Musik adalah nyawanya dari satu pesta, jadi aku memutuskan untuk memilih yang sangat bisa dipercaya sekali hihihihi. Abang sepupu sendiri yang kualitasnya sudah terbukti, suaranya dasyat, teknik dan kemampuan bermusiknya juga keren banget. Dan karena abang sendiri, jadi pastinya kenal banyak dengan tamu yang datang, artinya jadi lebih asik interaksinya sama tamu - tamu.
Makeup
Sofia makeup
Aku sudah jatuh cinta dengan makeup kak Sofia dari 2 tahunan sebelum aku
menikah kayaknya. Karena kelihatannya flawless, cantik, kekinia, dsb. Tapi
maffffff banget kalau ternyata makeupnya kurang cocok ketika diaplikasikan ke
wajah aku.
Alis aku diambilnya banyak *hikssss dan alisnya dibikin jadi ala muka - muka Korea yang rata gitu jadinya muka aku senduuuuu banget. Beberapa orang bilang aku kayak orang sedih. Padahal alis nungging on point itu cirinya aku banget. Tapi gimana, mau diapus mana bisa huhuhuhuhuhu.
Ya udahlah ya, move on. Tapi aku sedih lagi ketika baru masuk 4 jam'an foundieku udah cracking parah. Bagian garis senyum udh keliatan geser dan bagian hidung gesernya agak parah. Jadi kesannya idungku yang sudah sangat pesek ini makin - makin peseknya. Sedih.
Secara pribadi kak Sofia ini baikkkk banget. Ramah dan sopan. Bersedia menunggu aku yang agak terlambat. Orangnya gaul banget dan sangat bantu aku untuk pakai baju, benerin softlens, dll. Memang mungkin produknya aja yang pas ga masuk ke kulit aku dan kondisi matahari yang sangat terang jadinya lebih cepet lumer.
Baca juga : Batak Wedding Part 3
Pakaian, Sepatu, Clutch
Pakaian
Aku memang kepengen pake dress dibandingkan songket. Supaya kesannya lebih modern aja hihihi. Aku juga memang kepengen banget bajunya warna royal blue dan modelnya kayak mermaid gitu supaya body shapenya kelihayan. Karena aku mikir kalau wedding aku ngga akan mungkin pake dress, so why not di martumpol aja pake dressnya.
Susah sekali cari kain yang warnanya royal blue, banyakan biru biasa, pink, dsb. Tapi akhirnya ketemu juga kain ini di Tanah Abang dengar harga ngga sampai Rp. 300.000,- deh kalau ngga salah. Trus si bahan polos satin bridalnya aku dapet di Target, Mayestik. Mungkin kesannya kamu bisa dapat warna biru yang sama, tapi kalau dilihat seksama, kilaunya tuh bedah deh. Harga satin bridal ini Rp. 60.000,- per meter.
Lalu aku jahitnya di tukang jahit dekat rumah yang masih belajar - belajar hihihihi. It's okelah yang penting jatuhnya bagus di badan dan harganya terjangkau. Uang jahit untuk dress ini sekitar Rp. 750.000,- saja. Tapi aku tambahin lagi dengan kristal - kristal dan payet biar ada blink - blinknya.
Sepatu
Aku dapet sepatu ini dengan harga murah, sekitar Rp. 200.000,- s/d Rp. 300.000,- di Senayan City, lupa merknya apa tapi dia ngga pake kotak. Pas banget ukurannya ada dan cukup nyaman dipakai. Jadi cita - cita kan pake Misha Bagley, tapi duitnya ngga ngampe untuk menggapai cita - cita hahahahaha. Satu sepatu seharga tenda, jadi better bayar tenda hahahaha.
So, si sepatu dark silver polos ini aku tambahin blink - blink sendiri pake hot glue dannnnn hot gluenya sempet netes di paha aku dan rasanyaaaa OMG SAKIT BANGET!!! Gilak!!! Lalu dengan sigap aku olesin Bio Oil. Pas gluenya mengering, kan susah tuh ngopeknya, jadi aku pijit dan terus olesin sama Bio Oil supaya bisa terlepas dengan baik tanpa perlu melukai kulitku LAGI.
Pas lagi jalan - jalan ke Kota Kasablanka, ada pameran dibawah yang deket Burger King itu loh. Pas banget ada jualan tas lokal gitu yang harganya murah. Kalau ngga salah tas ini ngga sampe Rp. 250.000,- tapi dalam kondisi polos. Trus karena aku masih ada stock blink - blink, jadi aku tambahin deh bagian tutupnya biar lebih cantik dan senada dengan baju aku.
Photo & Video
@dennyirawan
Untuk foto dan video ini aku pakai jasanya suami dari temenku, Beauty Blogger juga namanya Kania Safitri. Jadi suaminya Kania, mas Denny adalah fotografer hihihihi. Enaknya kalau ada temen yang suka foto dan bisa bekerja secara professional, foto kita jadi banyak dan melebihi jam hahahhaha. Thank you so much mas Denny. Hasil fotonya bagus, sesuai dengan yang aku mau. Warna - warnanya real, bold dan ngga "wash".
Aku dapat harga sekitar Rp. 3.000.000,- untuk foto dan video Marhusip Martumpol, mini video, frame 40 x 60, album dan CD. Coba cek IGnya aja kalau mau tanya - tanya @dennyirawan atau www.dazzlingframe.com. Foto yang aku pajang disini adalah hasil karyanya mas Denny.
Photobooth
Untuk backdrop photobooth aku desain sendiri menyesuaikan dengan desain undangan yang aku sudah buat, dicetak spanduk pake Flexy China dengan ukuran 3 meter x 2.5 meter. Biayanya sekitar Rp. 20.000,- permeter di Inti Rimbo juga. Hidup Inti Rimbo. Lalu rangka papannya suami yang bikin dibantu beberapa rekannya.
Satu hari sebelum martumpol, aku dan suami masang - masang hihihihi. Sekalian juga aku tambahin bunga kertas biar agak ada dimensinya. Harga bunga kertasnya aku lupa, kalau ngga salah sekitar Rp. 40.000,- s/d Rp. 60.000,- per pcs tergantung ukuran. Mahal sih. Better bikin sendiri kalau ada waktu hihhihi, sayangnya waktu itu ngga ada lagi waktu untuk bikin bunga - bungaan kertas. Kalau ngga salah belinya di Marygold (IG), rekomendasi dari temen - temen PAB 2016.
Untuk vendor photoboothnya sendiri aku SANGAT TIDAK REKOMEN. Jadi aku dapat rekomendasi dari temen. Mungkin waktu temenku pake, dia bisa bekerja dengan baik dan sesuai waktu, pas aku yang pake BIG NO NO!!! Dia malah korupsi 1 jam dan penggantian yang ditawarkan sangat merugikan aku.
Baca juga : Batak Wedding Part 4
Ya ya ya ngga ada yang sempurna ya. Tapi tetep kesel kalau ingat lagi, foto prewedding berantakan, photobooth juga. Untuk foto pernikahan aku bagus hihihihi. Kalo ngga keselnya udah kayak apa dehhhh.
Dekorasi Altar
DIY
Aku ngga pake dekorasi hihihi LAGI - LAGI DIY. Bunga yang di altar dan beberapa bunga di meja VIP adalah hasil DIY aku dan mama. 2 hari sebelum acara kami ke toko kembang Rawa Belong dan belanja ini itu. Total yang dihabiskan untuk semua bunga ini sekitar Rp. 500.000,- saja plus pot - potnya. Puas banget! karena bunganya padet. Even bunga yang dipake yang biasa aja, tapi penampilannya cukup oke karena bunganya banyak dan padat hihhihi.
Undangan & Buku Acara
DIY
Marhusip dan martumpolku ini memang project DIY hihihihi. Seneng aja kalau ada sentuhan tangan sendiri dalam persiapanku menuju tunangan sampai akhirnya menikah. Undangan marhusip, martumpol sampai ke pernikahan aku bikin sendiri.
Konsepnya cuma di warna aja, aku mix biru dengan merah. Kebetulan baju
aku dan suami warnanya biru. Mertua juga kakak iparku ngga ribet dan
menyerahkan pemilihan bahan dan warna kepadaku. Yay. Bahan seragam martumpol
dan juga seragam nikah itu aku yang pilihin semua hihihihihi. Kalau papa dan
mertua laki - laki aku ngga berani ganggu hahhahaha. Sok aja silahkeun
mau pake warna apa hahahhahaha.
Untuk undangan Marhusip modalnya hanya Rp. 750,-. IYES. Karena aku
ngeprint pakai kertas Artcarton 210 ukuran A3, selembar A3 bisa jadi 4 lembar
undangan (1 sisi). Aku ngeprint di langganan aku, Inti Rimbo, Cawang, Jakarta
Timur. Disitu MURAH BANGET!!! Satu lembar A3 harganya cuma Rp. 3.000,- (2 tahun
lalu ya, kalaupun naik juga paling jadinya Rp. 5.000,-).
Untuk undangan Martumpol aku pakai 2 sisi, jadi modal untuk 1 undangan
itu sekitar Rp. 3.000,- tapi masih ditambah sama plastik luaran ya dan ada
tambahan ongkos potong karena undangan martumpol kan jumlahnya agak banyak.
Kebetulan suami juga mengundang atasannya, jadi undangan untuk beliau
aku bikin pakai tambahan karton ditengahnya dan lagi - lagi DIY hihihihi.
Ternyata bisa kok. Tapi emang agak susah karena harus pas hitungannya, sabar
dan rapih pada saat menempelnya.
Untuk buku acara aku lupa ya antara pesen di Subur Printing atau di Inti
Rimbo, tapi keseluruhan desainnya sama. Tinggal dibedakan tulisan aja dan buku
acara ada beberapa halaman didalamnya.
Oke deh, itu aja yang bisa aku share disini. Selebihnya kamu tinggal klik aja tag : BATAK WEDDING di bawah judul dari tulisan ini. Disana ada beberapa tulisan lainnya tentang persiapan marhusip, martumpol dan juga pernikahan dengan adat Batak.
Untuk kamu yang sedang persiapan, jaga kesehatan, jaga komitmen dengan calon suami, banyak berdoa, berterus terang jika ada hal yang mengganjal pikiran atau kurang berkenan di hati. Semua bisa diselesaikan dan dibicarakan dengan baik hihihi.
Untuk kamu yang sedang persiapan, jaga kesehatan, jaga komitmen dengan calon suami, banyak berdoa, berterus terang jika ada hal yang mengganjal pikiran atau kurang berkenan di hati. Semua bisa diselesaikan dan dibicarakan dengan baik hihihi.
God bless you.